METODE ILMIAH
1. Pengertian Metode
Metode berasal dari
Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.
Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Adapun pengertian dan definisi
metode menurut para ahli antara lain :
Ø Rothwell & Kazanas
Metode adalah cara, pendekatan, atau
proses untuk menyampaikan informasi.
Ø Macquarie
Metode adalah suatu cara melakukan
sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.
Ø Almadk (1939)
Metode adalah cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan kebenaran.
Ø Hebert Bisno (1969)
Metode adalah teknik-teknik yg
digeneralisasikan dgn baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam
satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.
Ø Rosdy Ruslan (2003)\
Metode merupakan
kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk
memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan
jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan termasuk
keabsahannya.
Kesimpulan yang dapat
diambil mengenai definisi metode adalah suatu cara, pendekatan, atau proses
dengan menerapkan prinsip-prinsip kelogisan yang digunakan dalam suatu
penelitian guna memahami suatu objek penelitian dan mencapai suatu tujuan serta
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2. Pengertian Metode Ilmiah
Dermawan Wibisono,
(2003: 5), mengungkapkan “Secara lebih luas, metode ilmiah dalam riset bisnis
didefinisikan sebagai teknik dan metode yang membantu peneliti untuk mengetahui
dan memahami fenomena bisnis. Metode ilmiah membutuhkan analisis sistematik dan
interpretasi logis dari bujkti-bukti empiris (kenyataan dari pengamatan atau
eksperimen) untuk mengkonfirmasikan atau membuktikan konsepsi awal”.
Menurut Asep Hermawan,
(2009 : 5), “Metode ilmiah merupakan penggabungan antara rasionalisme dan
empirisme. Metode ilmiah merupakan suatu cara berpikir dalam mendapatkan
pengetahuan yang disebut ilmu atau pengetahuan ilmiah (science). Dapat
dikatakan bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang diperoleh dengan metode ilmiah.
Metode ilmiah dapat pula diartikan sebagai cara-cara atau prosedur yang
digunakan untuk menganalisis fakta-fakta empirik dalam menguji
pernyataan-pernyataan teoritik”.
Sedangkan John W.
Santrock, (2003 : 41), memberikan definisi yaitu, “Metode ilmiah (scientific
method) adalah suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk menemukan
informasi yang tepat tentang tingkah laku dan perkembangan, dan mencakup
langkah-langkah sebagai berikut: identifikasi dan analisis masalah, pengumpulan
data, menarik kesimpulan dan merevisi teori”.
Jadi, dapat disimpulkan
bahwa metode ilmiah adalah suatu pendekatan berupa cara-cara dan
prosedur-prosedur yang teratur dan sistematis digunakan oleh peneliti dalam
menganalisis fakta-fakta dengan langkah-langkah identifikasi dan analisis
masalah, pengumpulan data, menarik kesimpulan dan merevisi teori untuk menguji
atau membuktikan konsep (pernyataan) awal.
3. Klasifikasi Penelitian
Menurut Metode
A. Penelitian Survey\
Ialah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi
data yang dipelajari adalah data sampel yang diambil dari populasi tersebut,
sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan
antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey pada umumnya
dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak
mendalam.
B. Penelitian Ex Post Facto
Adalah
suatu penelitian untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian
merunut ke belakang untuk untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan
kejadian tersebut.
C. Penelitian Sejarah (Historical
Research)
Adalah
penelitian yang berkenaan dengan analisis yang logis terhadap kejadian-kejadian
yang berlangsung di masa lalu.
4. Karakteristik Metode
Ilmiah
Umumnya terdapat empat karakteristik
penelitian ilmiah, yaitu:
1. Sistematik
Berarti
suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola
dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
2. Logis
Suatu
penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta
empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya
akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur
induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus
individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
3. Empirik
Artinya
suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan
atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.
Landasan empirik ada tiga yaitu :
a. Hal-hal empirik selalu
memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama
lain).
b. Hal-hal empirik selalu
berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c. Hal-hal empirik tidak
bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
4. Replikatif
Artinya
suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain
dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria,
dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi
operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.
5. Langkah – Langkah Metode
Ilmiah
Menurut Abdurrahmat Fathoni (2006 : 71) langkah metode
ilmiah ada lima, yang meliputi:
1. Penetapan masalah
2. Penyusunan kerangka
berpikir dan premis-premis
3. Perumusan hipotesis
4. Pengujian hipotesis
5. Penarikan hipotesis
Sedangkan menurut Soetriono dan Rita Hanafi (2007 : 157)
ada enam langkah-langkah sistematis keilmuan, yaitu :
1. Mencari, merumuskan dan
mengidentifikasi masalah
2. Menyusun kerangka
berfikir
3. Merumuskan hipotesis
secara empirik
4. Melakukan perubahan
5. Menguji hipotesis secara
empirik
6. Menarik kesimpulan
Namun Sumadi Suryabrata, (1983 : 66), mengemukakan
langkah-langkah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi, pemilihan
dan perumusan masalah
2. Penelaahan kepustakaan
3. Penyusunan hipotesis
4. Identifikasi,
klasifikasi dan pemberian definisi operasional variabel-variabel
5. Pemilihan atau
pengembangan alat pengambil data
6. Penyususnan rancangan
penelitian
7. Penentuan sampel
8. Pengumpulan data
9. Peneglolaan dan analisis
data
10. Interpretasi hasil data
11. Penyususnan laporan
6. Kegunaan Metode Ilmiah
Dengan adanya sikap dan metode ilmiah akan menghasilkan
penemuan-penemuan yang berkualitas tinggi dan dapat membantu meningkatkan
kesejahteraan manusia. Beberapa kegunaan metode ilmiah dalam kehidupan manusia
antara lain:
1. Membantu memecahkan
permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan.
2. Menguji hasil penelitian
orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif.
3. Memecahkan atau
menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih teka teki.
Dafar Pustaka
Fathoni, Abdurrahmat.
2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta:
Rineka Cipta.
Hermawan, Asep.
2009. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta : Grasindo.
Santrock, John W. 2003. Adolescence
6th Edition. Jakarta : Erlangga.
Soetriono,
Rita Hanafie. 2007. Filsafat Ilmu dan Metodologi Penelitian. Yogyakarta : Andi
Offset.
Suryabrata, Sumadi.
1983. Metodologi Penelitian. Yogyakarta
: Rajawali
Wibisono, Dermawan.
2003. Riset Bisnis: Panduan bagi Praktisi dan Akademisi. Jakarta
: Gramedia Pustaka Utama.